Harga Bitcoin Anjlok Parah, Ternyata Ini Penyebabnya.

Dunia Crypto - Harga Bitcoin anjlok parah sejak beberapa waktu yang lalu. Penyebabnya sangat memberi dampak yang sangat besar di deretan pasar cryptocurrency.

Forbes mencatat untuk saat ini dimulai pada bulan Mei lalu terkait laporan dari indeks harga konsumen (CPI) yang mengkhawatirkan. Ini memberikan laporan kejutan inflasi lain ke pasar global.

Volatilistas yang meningkat juga membuat beberapa perusahaan peminjaman kripto Celcius menghentikan penarikan pelanggan. ini juga membuat kekhawatiran bahwa penularan sedang melanda pasar.

Padahal Celcius sekarang memiliki pelanggan cukup banyak hingga 1,7 juta. Iklan untuk perusahaan juga cukup menjanjikan yakni bisa memperoleh hasil persentase tahunan hingga 18% dengan menyetorkan kepemilikan kripto di platformnya.


Banyak perusahaan mengambil alih simpanan kripto dan meminjamkannya kepada investor dan lembaga keuangan lain. Pengguna mendapatkan bagian dari pendapatan yang dihasilkan Celcius dari peminjam kripto tersebut.

Namun beberapa waktu lalu, Celcius mengumumkan menghentikan penarikan kripto. Perusahaan tersebut beralasan keputusan ini karena kondisi pasar yang sangat ekstrem.

"Karena kondisi pasar yang ekstrem, hari ini kami mengumumkan bahwa Celsius menghentikan semua transaksi penarikan termasuk Swap dan transfer antar akun. Kami mengambil tindakan ini untuk menempatkan Celcius pada posisi lebih baik dan demi menghormati kewajiban penarikannya," ujar Celcius.

Celcius dianggap seperti rekening bank konvensional. Bahkan menggunakan istilah yang terlihat akun bekerja mirip dengan rekening bank.

Namun di balik ini perusahaan cukup berhati-hati dalam mengungkapkan operasional tindakan seperti itu. "Rekening Celcius Anda bukan rekening bank, deposito, tabungan maupun giro, atau jenis rekening aset lainnya dan tidak boleh disamakan dengan produk atau layanan perbankan," ujar Celcius dalam ketentuan penggunaannya.

Pada akhir 2021, Bitcoin meleset hampir 70%. Namun ini mewakili sesuatu dari penurunan Bitcoin setelah mendapatkan lebih dari 300% pada 2020 yang dilanda lockdown.

Tahun 2022, investor sangat memiliki minat lebih besar pada investasi berbasis nilai ungkap pendiri East Paces Group Alex Reffet.

"Secara kolektif investor telah menunjukkan minat yang lebih besar pada investasi berbasis nilai dan lebih sedikit pada saham spekulatif dan investasi penyimpanan nilai alternatif," ujarnya.

Komentar